Wednesday 20 January 2010

tutorial langka

TATA CARA MENANGKAL DAN MENANGGULANGI SIHIR
Allah telah mensyari’atkan kepada hamba-hambaNya supaya mereka menjauhkan diri dari kejahatan
sihir sebelum terjadi pada diri mereka. Allah juga menjelaskan tentang bagaimana cara pengobatan sihir
bila telah terjadi. Ini merupakan rahmat dan kasih sayang Allah, kebaikan dan kesempurnaan
nikmatNya kepada mereka.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang usaha menjaga diri dari bahaya sihir sebelum terjadi, begitu
pula usaha dan cara pengobatannya bila terkena sihir, yakni cara-cara yang dibolehkan menurut hukum
syara’:
Pertama: Tindakan preventif, yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir sebelum terjadi. Cara yang
paling penting dan bermanfaat ialah penjagaan dengan melakukan dzikir yang disyari’atkan, membaca
do’a dan ta’awwudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah ’Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam, di
antaranya seperti di bawah ini:

[A.] Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat lima waktu, sesudah membaca wirid yang
disyari’atkan setelah salam, atau dibaca ketika akan tidur. Karena ayat Kursi termasuk ayat yang
paling besar nilainya di dalam Al-Qur’an. Rasulullah ’Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam
bersabda dalam salah satu hadits shahihnya


: "Barangsiapa membaca ayat Kursi pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan syetan tidak
mendekatinya sampai Shubuh."Ayat Kursi terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 255 yang
bunyinya :"Allah tidak ada Tuhan selain Dia, Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus
(makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur, kepunyaanNya apa yang ada di langit dan apa
yang di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah
mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui
apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan
bumi, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." Membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan
surat An-Naas pada setiap selesai shalat lima waktu, dan membaca ketiga surat tersebut sebanyak
tiga kali pada pagi hari sesudah shalat Shubuh, dan menjelang malam sesudah shalat Maghrib,
sesuai dengan hadits riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi dan An-Nasa’i. Membaca dua ayat

terakhir dari surat Al-Baqarah yaitu ayat 285-286 pada permulaan malam, sebagaimana sabda
Rasulullah


: "Barang siapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka cukuplah

baginya."Adapun bacaan ayat tersebut adalah sebagai berikut:"Rasul telah beriman kepada
Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan rasul-rasulNya. (Mereka
mengatakan), ’Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang (dengan yang lain) dari
rasul-rasulNya’. (Mereka berdo’a): ’Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah
tempat kembali.""Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,
ia mendapat pahala (dari kewajiban) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari
kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a), ’Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum
kami jika kami lupa atau bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami
beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya,
beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka
tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir." Banyak berlindung dengan kalimat-kalimat
Allah yang sempurna.Hendaklah dibaca pada malam hari dan siang hari ketika berada di suatu
tempat, ketika masuk ke dalam suatu bangunan, ketika berada di tengah padang pasir, di udara
atau di laut. Sabda Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam

: "Barangsiapa singgah di suatu tempat dan dia mengucapkan: ’A’uudzu bi kalimaatillahi attaammaati min
syarri maa khalaq’ (aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan
makhluk ciptaanNya), maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakannya sampai ia pergi dari
tempat itu." Membaca do’a di bawah ini masing-masing tiga kali pada pagi hari dan menjelang
malam :
"Dengan nama Allah, yang bersama namaNya, tidak ada sesuatu pun yang membahayakan, baik di bumi
maupun di langit dan Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui." (HR. Abu Daud dan
At-Tirmidzi)Bacaan-bacaan dzikir dan ta’awwudz ini merupakan sebab-sebab yang besar untuk
memperoleh keselamatan dan untuk menjauhkan diri dari kejahatan sihir atau kejahatan lainnya.
Yaitu bagi mereka yang selalu mengamalkannya secara benar disertai keyakinan yang penuh
kepada Allah, bertumpu dan pasrah kepadaNya dengan lapang dada dan hati yang khusyu’.
Kedua: Bacaan-bacaan seperti ini juga merupakan senjata ampuh untuk menghilangkan sihir yang
sedang menimpa seseorang, dibaca dengan hati yang khusyu’, tunduk dan merendahkan diri, seraya
memohon kepada Allah agar dihilangkan bahaya dan malapetaka yang dihadapi. Do’a-do’a berdasarkan
riwayat yang kuat dari Rasulullah r untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh sihir dan lain
sebagainya adalah sebagai berikut:
[1.] Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam me-ruqyah (mengobati dengan membaca
ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a) sahabat-sahabatnya dengan bacaan
: Artinya:
"Ya Allah, Tuhan segenap manusia. . . .! Hilangkanlah sakit dan sembuhkanlah, Engkau Maha

Penyembuh, tidak ada penyembuhan melainkan penyembuhan dariMu, penyembuhan yang tidak
meninggalkan penyakit." (HR. Al-Bukhari). Do’a yang dibaca Jibril , ketika meruqyah
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa
sallam. "Dengan
nama Allah, aku meruqyahmu dari segala yang menyakitkanmu, dan dari kejahatan setiap diri
atau dari pandangan mata yang penuh kedengkian, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan
nama Allah aku meruqyahmu." Bacaan ini hendaknya diulang tiga kali. Pengobatan sihir cara
lainnya, terutama bagi laki-laki yang tidak dapat berjimak dengan istrinya karena terkena sihir.
Yaitu, ambillah tujuh lembar daun bidara yang masih hijau, ditumbuk atau digerus dengan batu
atau alat tumbuk lainnya, sesudah itu dimasukkan ke dalam bejana secukupnya untuk mandi;
bacakan ayat Kursi pada bejana tersebut; bacakan pula surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq,
An-Naas, dan ayat-ayat sihir dalam surat Al-A’raf ayat 117-119, surat Yunus ayat 79-82 dan surat
Thaha ayat 65-69.Surat Al-A’raf ayat 117-119 yang bunyinya:"Dan Kami wahyukan kepada
Musa: ’Lemparkanlah tongkatmu!’ Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang
mereka sulapkan. Karena itu, nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan.
Maka mereka orang-orang yang hina."Surat Yunus ayat 79-82:"Fir’aun berkata (kepada pemuka
kaumnya): ’Datangkanlah kepadaku semua ahli sihir yang pandai’. Maka tatkala ahli-ahli sihir
itu datang, Musa berkata kepada mereka: ’Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan’.
Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: ’Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir,
sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenaran mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan
membiarkan terus berlangsung pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Allah akan
mengokohkan yang benar dengan ketetapanNya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak
menyukai(nya)."Surat Thaha ayat 65-69 yang bunyinya :"Mereka bertanya,’Hai Musa (pilihlah),
apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamilah yang mula-mula melemparkan?’ Musa
menjawab,’Silahkan kamu sekalian melemparkan’. Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat
mereka, terbayang oleh Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka. Maka Musa
merasa takut dalam hatinya. Kami berfirman: ’Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah
yang paling unggul (menang). Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia
akan menelan apa yang mereka perbuat, sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu
daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu dari mana saja ia datang."
Setelah selesai membaca ayat-ayat tersebut di atas hendaklah diminum sedikit airnya dan sisanya
dipakai untuk mandi.
[1.] Cara pengobatan lainnya, sebagai cara yang paling bermanfaat ialah berupaya
mengerahkan tenaga dan daya untuk mengetahui di mana tempat sihir terjadi, di atas gunung atau
di tempat manapun ia berada, dan bila sudah diketahui tempatnya, diambil dan dimusnahkan
sehingga lenyaplah sihir tersebut. Inilah beberapa penjelasan tentang perkara-perkara yang dapat
menjaga diri dari sihir dan usaha pengobatan atau cara penyembuhannya, dan hanya kepada Allah
kita memohon pertolongan.Adapun pengobatan dengan cara-cara yang dilakukan oleh

tukang-tukang sihir, yaitu dengan mendekatkan diri kepada jin disertai dengan penyembelihan
hewan, atau cara-cara mendekatkan diri lainnya, maka semua ini tidak dibenarkan karena
termasuk perbuatan syirik paling besar yang wajib dihindari.Demikian pula pengobatan dengan
cara bertanya kepada dukun,’arraaf (tukang ramal) dan menggunakan petunjuk sesuai dengan apa
yang mereka katakan. Semua ini tidak dibenarkan dalam Islam, karena dukun-dukun tersebut
tidak beriman kepada Allah; mereka adalah pendusta dan pembohong yang mengaku mengetahui
hal-hal ghaib, dan kemudian menipu manusia.Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam telah
memperingatkan orang-orang yang mendatangi mereka, menanyakan dan membenarkan apa yang
mereka katakan, sebagaimana telah dijelaskan hukum-hukumnya di awal tulisan ini.Kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala kita memohon, agar seluruh kaum muslimin dilimpahkan kesejahteraan dan
keselamatan dari segala kejahatan, dan semoga Allah melindungi mereka, agama mereka, dan
menganugerahkan kepada mereka pemahaman dan agamaNya, serta memelihara mereka dari
segala sesuatu yang menyalahi syari’atNya.

0 comments:

mau dapet duit dari blog kamu?? daftar disini